Pemerintah Desa Podenura menerima kunjungan dari Mr.Chris dan Mrs.Charly duta Blue Ventures  serta Ibu Indah Rufiati duta Yayasan Pesisir Lestari pada hari Rabu (23/03/2022).Blue Ventures adalah organisasi konservasi laut yang  mendukung nelayan pesisir di komunitas terpencil dan pedesaan untuk membangun kembali perikanan, dan memulihkan kehidupan laut .Blue Ventures saat ini memiliki kantor pusat di Inggris sedangkan Yayasan Pesisir Lestari berkantor Pusat di Bali didedikasikan untuk mendukung masyarakat pesisir untuk membangun kembali perikanan dan memulihkan kehidupan laut di seluruh negara kepulauan.

Blue Ventures serta Yayasan Pesisir Lestari hadir sebagai mitra dari Yayasan Tananua Flores yang sudah setahun terakhir mendampingi  nelayan di desa Podenura dan desa Kotodirumali dalam hal budidaya serta pengelolaan hasil laut dalam hal ini adalah Gurita. Dalam kurun waktu satu tahun sudah banyak kegiatan yang dibuat oleh Yayasan Tananua seperti Sosialisasi berkaitan dengan Pengelolaan Gurita , Pelatihan Pembuatan Alat Tangkap Gurita, Pelatihan Keselamatan Nelayan serta beberapa kegiatan pelatihan lainnya untuk nelayan gurita, PKK serta para kader Posyandu.

Yayasan Tananua juga menempatkan satu tenaga pendamping yang tinggal di desa Kotodirumali serta dua tenaga pencatat (Enumerator) yang bertugas mendampingi para nelayan gurita serta mendata hasil tangkapan gurita. Kehadiran Yayasan Tananua membawa dampak positif bagi para nelayan karena dengan alat tangkap yang bagus hasil dari  Pelatihan Pembuatan Alat Tangkap para nelayan bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak serta hasil tangkapan bisa masuk pasaran Internasional dengan harga yang cukup tinggi.Gurita yang biasa dijual dengan harga paling tinggi Rp.50.000 per ekor saat sekarang bisa dijual dengan harga cukup tinggi per kilogram Rp.40.000 dengan berat Gurita bisa mencapai 3 kg per ekor

Kehadiran ketiga duta ini dalam rangka sosialisasi Pengelolaan hasil laut.Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Yayasan Tananua Flores Bernadus Sambut bersama staf, Pemdes Kotodirumali ,BPD desa Kotodirumali, BPD desa Podenura ,nelayan gurita  dari kedua desa serta pengepul gurita.

Dalam kegiatan sosialiasi oleh ketiga narasumber secara bergantian menyampaikan materi . Mrs.Charly dan Mr.Cris yang menyampaikan materi menggunakan bahasa Inggris kemudian diterjemahkan oleh Ibu Indah .Mrs.Charly asal negara Inggris itu membawakan materi tentang Strategis Jangka Panjang Manajemen Perikanan. Dalam penyampaiannya beliau menekankan agar semua pihak mempunyai kewajiban untuk bisa menjaga habitat laut agar tidak rusak. Habibat yang baik akan terus memastikan tersedianya tangkapan laut. Dalam hal ini diminta sama sama mengawasi pihak pihak yang merusak habita laut seperti pemboman ikan yang tentunya merusak karang dasar laut

Mr.Chris asal negara Amerika Serikat dalam materinya tentang Rantai Pemasaran menekanan tentang pentingnya menjaga kwalitas hasil tangkapan gurita agar bisa masuk pasaran Internasional yang tentunya dengan harga tinggi sehingga bisa memberi penghasilan yang baik untuk para nelayan.Untuk diketahui gurita yang ditangkap oleh para nelayan dijual ke Perusahan yang kemudian diekspor ke luar negri.Namun untuk gurita yang dibeli Perusahaan cuma gurita yang ditangkap tanpa cacat sehingga untuk bisa menangkap gurita tanpa cacat diperlukan alat tangkap yang baik.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan dialog yang dipandu oleh ibu Indah.Dalam dialog tersebut para nelayan mengeluhkan rantai pemasaran yang dinilai terlalu panjang sehingga berakibat harga gurita per kilogram masih dinilai rendah dibandingkan dengan harga yang dibeli perusahaan besar.Dari ketiga pemateri menjanjikan akan mencari solusi berdialog dengan Perusahan agar bisa mengatasi masalah ini.Hal lain juga nelayan mengeluhkan masih terjadinya pemboman ikan yang tentunya merusak habitat laut.