Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM) bersama Pemerintah Desa Podenura menggelar Simulasi Penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi  pada hari Senin 26 Oktober 2020 di dusun Rerawete desa Podenura .Hari ini menjadi Simulasi ketiga dimana sebelumnya sudah pernah diadakan simulasi bencana alam Tsunami yang bertempat di dusun Maunura dan Simulasi Kebakaran Hutan di dusun Usu.Simulasi ini digelar untuk melatih para pemangku kepentingan bersama seluruh masyarakat desa Podenura menyiapkan rencana kontijensi menghadapi bencana secara  cepat dan tepat.

Simulasi yang digelar di kampung Rerawete dikuti oleh Pemerintah Desa Podenura,Yayasan Mitra Tani Mandiri,Relawan Desa Tangguh,Siswa/Siswi SD dan SMP serta seluruh masyarakt dusun Rerawete.Semua yang hadir dalam simulasi diwajibkan menggunakan masker sebgai bentuk patuh terhadap protocol kesehatan penanganan Covid 19.

Perwakilan dari YMTM Bapak Mikhael mengatakan pelatihan simulasi ini merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) penanggulangan bencana.Pada simulasi ini para peserta dilatih untuk bisa mengambil kebijakan yang cepat dan tepat dalam menghadapi bencana dalam koridor protap atau SOP (standar of operation ) yang berlaku.

"Pada simulasi ini masyarkat ,anak anak sekolah serta pihak pihak yang memiliki kewenangan menyusun rencana kebijakan penanggulangan bencana kami latih bagaimana menghadapi bencana alam gempa bumi.KIranya simulasi ini bisa menghindari korban saat terjadinya bencana " kata bapak Mikhael.

Sementara kepala desa Podenura,bapak Anselmus Nuwa menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasinya kepada YMTM yang menggelar simulasi di wilayah desa Podenura.Kepala desa berharap dengan simulasi ini bisa dilakukan perencanaan penanganan bencana yang tepat dan meminimalisir korban jiwa apabila terjadi bencana.

Bapak Hendrikus Moni sebagai Ketua Destana juga menambahkan tentang pentingnya simulasi bencana digelar “Bencana sifatnya tidak bisa diprediksi tapi bila terjadi kita harus bisa merespon dengan cepat dan tepat .Lewat penyelenggaraan simulasi ini,kami berharap bisa memberi bekal bagi kami untuk menghadapi bencana “ ujar beliau

Simulasi ini dipandu oleh Ketua DESTANA (Desa Tangguh Bencana ) Bapak Hendrikus Moni serta perwakilan YMTM bapak Mikhael.Pada simulasi bencana alam gempa bumi ini masyarakat dilatih bagaimana cara keluar dari rumah ataupun anak sekolah dilatih agar bisa bersembunyi dibawah meja apabila tidak memungkinkan untuk cepat keluar dari ruangan kelas.

Dalam skenario simulasi bencana ini masyarakat yang berada dirumah masing masing bergegas keluar rumah ketika merasakan getaran gempa atau saat mendengar sirene tanda bencana alam.Masyarakat dilatih agar bergegas keluar sambil melindungi kepala dengan tangan dan lari menuju titik kumpul dilapangan yang jauh dari bangunan rumah .Untuk anak sekolah dilatih agar bisa bersembunyi dibawah meja apabila terjadi gempa.Selain itu untuk tim relawan Desa Tangguh dilatih bagaiaman cara mengevakuasi masyarakat dari rumah terlebih untuk masyarakat yang sedang sakit,para lansia,orang dengan gangguan jiwa ataupun ibu hamil.Dalam simulasi ini semua  sangat serius memerankan peran masing masing.